Pelaksanaan Program Health Safety And Environtment (HSE) Talk Dalam Mengantisipasi Risiko Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pembangunan Poliklinik Rs Aulia Tahun 2023

Authors

  • Haura Karlina

DOI:

https://doi.org/10.58813/stikesbpi.v8i1.197

Keywords:

HSE Talk, Kecelakaan Kerja

Abstract

Pada saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi diwajibkan untuk menerapkan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3). Bahaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang berada di tempat kerja
yang berpotensi menimbulkan berbagai macam risiko. Proyek Konstruksi merupakan suatu rangkaian
kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Di seluruh dunia,
International Labour Organization (ILO) melaporkan sedikitnya sebanyak 60.000 kecelakaan fatal terjadi
di sektor konstruksi setiap tahunnya. Menurut data yang tercatat oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Ketenaga kerjaan mencapai 221.740 kasus pada 2020. Jumlah itu naik menjadi 234.370 kasus pada
2021 dan 265.334 kasus sampai dengan November 2022. Dapat disimpulkan bahwa pekerjaan konstruksi
perlu mendapatkan perhatian khusus terhadap masalah K3. Contoh program dalam upaya pencegahan yang
ada dalam K3 adalah melaksanakan program Health, Safety dan Environtmen (HSE)/ Safety talk. Program
Health, Safety dan Environtmen (HSE) talk/Safety talk telah dilakukan selama proyek berlangsung, yang
dilakukan sebelum bekerja sangat efektif dalam memenuhi kebutuhan karyawan dan memberikan pengingat
pada karyawan dalam informasi mengenai K3. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pelaksanaan
program HSE Talk pada pembangunan gedung poliklinik RS Aulia. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Data yang dikumpulkan menggunakan
instrument wawancara dan observasi lapangan. Evaluasi program HSE Talk mencakup efektivitas
penyampaian materi, partisipasi pekerja, dan dampaknya terhadap perilaku dan budaya kerja di proyek
tersebut. Berdasarkan analisis situasi dan identifikasi bahaya dengan melakukan observasi lapangan dan
resiko kecelakaan kerja pada pekerjaan yang ditemukan pada saat proses pekerjaan dilapangan proyek yaitu
masih ada nya pekerja yang lalai terhadap kedisplinan penggunaan APD, alat kerja dan kehadiran pada saat
proses HSE talk. Program HSE Talk yang dijalankan oleh proyek ini semula pada hari Sabtu dan ada
beberapa pekerja yang tidak mengikuti program safety talk ini dikarenakan adanya perubahan waktu kerja
dan jam kerja yang santai pada hari sabtu. Pekerja yang lalai dan tidak disiplin terhadap program safety talk
telah diberikan peringatan. Akan tetapi masih ada beberapa pekerja yang lalai sehingga diterapkan sanksi
berupa denda. Beberapa pekerja tidak mengikuti program HSE Talk dan tidak disiplin terhadap penggunaan
APD akan mengakibatkan kecelakaan kerja yang serius seperti terjatuh, terjepit, terluka, terhirup, terpukul
dan lainnya. Maka dari itu program health safety dan environtment (HSE) talk ini diubah menjadi hari Senin
pagi. Hasil observasi di lapangan, pemberian materi dilakukan oleh mandor saja yang minim pengetahuan
dan tidak diawasi langsung oleh tenaga ahli. Pada program HSE talk perlu dilakukan pelatihan kepada
pemberi materi. Program HSE talk harus dilakukan oleh tenaga ahli yang memiliki pengetahuan HSE.
Kendala yang dihadapi pada program HSE Talk yaitu pada pemberi materi harus dibekali pelatihan, pekerja
wajib mengikuti program HSE Talk sesuai dengan jadwal, perlu monitoring dan evaluasi dari manajemen
kontruksi atau tenaga ahli dalam pelaksanaan program HSE Talk di proyek poliklinik RS Aulia.

Downloads

Published

2024-01-15