Faktor – Faktor yang mempengharuhi kesehatan reproduksi perusahaan dan dukungan keluarga dalam penentuan pola menyusui oleh pekerja perempuan di Kecamatan Cibinong Tahun 2023
DOI:
https://doi.org/10.58813/stikesbpi.v7i2.166Keywords:
ASI; Pekerja; PerempuanAbstract
Dalam era globalisasi ini banyak ibu yang bekerja menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi pertumbuhan jumlah tenaga kerja perempuan dari 2018 ke 2019. Pada 2018, tercatat 47,95 juta orang perempuan yang bekerja. Jumlahnya meningkat setahun setelahnya menjadi 48,75 juta orang. Namun proporsi perempuan terhadap total pekerja menurun, dari 38,66% menjadi 38,53% pada 2019. Faktor-faktor yang menghambat keberhasilan menyusui pada ibu bekerja adalah pendeknya waktu cuti bekerja, kurangnya dukungan tempat kerja, pendeknya waktu istirahat saat bekerja (tidak cukup waktu untuk memerah ASI), tidak adanya ruangan untuk memerah ASI, pertentangan keinginan ibu antara mempertahankan prestasi kerja dan produksi ASI. Hasil survey awal menggambarkan bahwa sebagian besar ibu buruh pabrik memberikan makanan tambahan terlalu dini. Berdasarkan data awal diperoleh ibu yang konsisten memberikan ASI Eksklusif sebesar 20,4%, sedangkan ibu yang sudah memberikan makanan tambahan maupun susu formula sebesar 42%.Tujuan penelitian untu mengetahui factor-faktor pelaksanaan kesehatan reproduksi perusahaan dan dukungan Keara dalam penentuan pola menyusui oelh pekerja perempuan. Jenis Penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross secsional Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja wanita dan mempunyai balita (2-5 th) di sektor industri Kecamatan cibinong, Sampel berjumlah 75 pekerja (buruh wanita) yang mempunyai Balita usia 1 – 2 tahun.Hasil Persentase pola menyusui yang kurang baik hampir sama antara subyek yang pendidikan tergolong dasar (28,3 %) maupun pendidikan lanjut (31,8 %). Uji statistik Chi Square menunjukkan tidak ada hubungan pendidikan dengan pola menyusu, Persentase pola menyusui yang baik hampir sama antara subyek yang pengetahuan tergolong kurang (67,9 %) maupun baik (78,9 %). Uji statistik Chi Square (Tabel 7) menunjukkan tidak ada hubungan pengetahuan subyek dengan pola pemberian ASI (p>0,05). Persentase pola pemberian ASI yang kurang baik antara sikap subyek yang kurang mendukung (34,3 %) hampir sama dengan subyek yang mendukung (25,0%) pola pemberian ASI yang benar.
Uji Chi Square menunjukkan tidak ada hubungan sikap subyek dengan pola pemberian ASI (p > 0,05). pola pemberian ASI yang cukup baik pada yang didukung keluarga (72,4 %) maupun tidak didukung keluarga (64,7 %). Uji Chi Square menunjukkan tidak ada hubungan bermakna dukungan keluarga dengan pola pemberian ASI